ini adalah iklan oleh pihak ketiga

JK: Paling Dekat dengan Saya itu Orang Tionghoa || mediatunggal.com

Trip to Curug Nangka Bogor


INSTAGRAM

SHARE

JK: Paling Dekat dengan Saya itu Orang Tionghoa

admin 16-05-2017 || 21:32:11

Wapres Jusuf Kalla (ketiga kiri) memotong kue disaksikan Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kedua kiri) dan Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan (kiri) ketika HUT Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (15/5). HUT ke-75 itu diselenggarakan dengan sederhana yang dihadiri keluarga serta para sahabat. FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengklarifikasi beberapa isu mengenai dirinya yang mencuat di media sosial belakangan ini.

Mulai diisukan anti-etnis Tionghoa hingga dugaan intervensi terhadap pilgub DKI Jakarta.

JK menyatakan tidak pernah anti terhadap etnis Tionghoa. Buktinya, dia mengangkat Sofjan Wanandi menjadi ketua tim ahli wakil presiden.

’’Orang yang paling dekat dengan saya itu orang Tionghoa. Sofjan itu pagi, sore, siang, malam sama-sama saya,’’ celetuk JK, di sela perayaan perayaan ulang tahunnya ke-75 , di rumah dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, kemarin (15/5).

Soal dukungannya terhadap duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno, JK menegaskan bahwa dirinya pun berhak menentukan pilihan. Dia juga hanya memberikan masukan, bukan mengintervensi.

Sebab, keputusan final berada di tangan ketua Partai Golkar. ’’Sebab, saya, di samping Wapres, ada hak untuk memilih dan dipilih. Jadi, saya punya hak untuk memilih orang kan,’’ tegas JK.

Pria kelahiran Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, itu berharap masyarakat kembali bersatu setelah pilkada.

Bukannya terus terjebak pada polarisasi atau kubu-kubuan. ’’Kalau mau memperpanjang, tidak akan pernah habis,’’ katanya.

Dia menyadari, selama pelaksanaan pilkada, tensi politik sangat tinggi. ’’Saling curiga karena perkara pilkada kan asal usulnya,’’ ujar JK.

’’Kemudian, saling ucap-mengucap yang mengakibatkan salah pengertian menjalar ke mana-mana,’’ lanjutnya.

Pada perayaan ulang tahun JK tersebut, hadir Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. JK mendapatkan hadiah berupa dua buku.

Salah satunya adalah buku berjudul #JK75: Cerita tentang Kalla yang ditulis 22 jurnalis yang meliput di istana wakil presiden.

Buku itu berisi tentang sisi lain JK. Satu buku lainnya berjudul Adil Itu Damai yang memuat kumpulan pidato JK sepanjang 2016. (jpnn)


Baca juga :

Related Post


Tinggalkan Komentar Anda