ini adalah iklan oleh pihak ketiga
ilustrasi 99.co
Sejarah Sumpah Pemuda termasuk dalam sejarah panjang meraih kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.
Sumpah pemuda merupakan peristiwa bersejarah di mana pemuda Indonesia mengikrarkan semangat persatuan dan kesatuan.
Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, tepatnya pada saat hari ke-3 atau pada puncak Kongres Pemuda II.
Peristiwa Sumpah Pemuda ini sebenarnya dilatarbelakangi oleh beberapa hal diantaranya, Pertama; Politik Etis yang menyasar dalam 3 bidang yang mencakup edukasi (pendidikan, irigasi (pertanian), dan transmigrasi atau migrasi (perpindahan penduduk). Kedua; Berkembangnya Pers yang ditokohi oleh Tirto Adhi Soerjo yang pertama kali menerbitkan surat kabar di Nusantara dengan bahasa Melayu, terbit pada 1907 dengan tajuk Medan-Prijaji. Ketiga; kemunculan berbagai organisasi kepemudaan seperti Sarekat dagang didirikan oleh H. Samanhudi pada 16 Oktober 1905 dan Budi Utomo pada 20 Mei 1908.
Himpunan para pemuda ini juga tergabung dalam Perhimpoenan Peladjar-peladjar Indonesia (PPPI), yang didirikan oleh mahasiswa Rechtshogeschool te Batavia dan Technische Hoodeschool te Bandoeng pada bulan September 1926.
PPPI kemudian menyelenggarakan Kongres dan menghasilkan kesepakatan bersama terkait kegiatan pemuda dalam segi sosial, ekonomi dan budaya.
Kemunculan berbagai organisasi pemuda, kalangan pemuda kemudian berinisiatif untuk mempertemukan organisasi tersebut dalam sebuah kegiatan musyawarah besar. Kegiatan musyawarah tersebut adalah Kongres Pemuda yang diselenggarakan dua kali yaitu Kongres Pemuda I yang diselenggarakan pada 30 April hingga 2 Mei 1926 di Batavia (Jakarta) yang dipimpin oleh Muhammad Tabrani dan Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta dan menghasilkan penetapan struktur panitia kongres dengan Soegondo Djojopoespito sebagai Ketua, Muhammad Yamin sebagai sekretaris dan Djoko marsaid sebagai wakil ketua. Pada puncak kongres, tepatnya pada hari ke tiga tanggal 28 Oktober ditetapkan sebgai Hari Sumpah Pemuda.
Menjelang penutupan kongres, Muhammad Yamin menyerahkan kertas kepada Djojopoespito dan diedarkan ke peserta rapat lainnya. Kertas tersebut berisi ikrar Sumpah Pemuda sebagai puncak sejarah Sumpah Pemuda dalam persatuan golongan pemuda pada masa pergerakan nasional.
Tujuan dari sumpah pemuda ini yaitu sebagai pergerakan bangsa yang mencakup:
Hingga sampai saat ini hari bersejarah tersebut dimasukkan ke dalam perayaan nasional dengan berbagai acara terutama upacara.
Isi teks Sumpah Pemuda ada 3 yaitu :
Pertama
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, Tanah Air Indonesia
Kedua
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa satoe, bangsa Indonesia
Ketiga
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia
Isi dalam teks tersebut tidak luput dari peran-peran penting tokoh nasional yang tergabung dalam Kongres Pemuda II kala itu. Berikut tokoh-tokoh yang berpengaruh:
Sebenarnya tak hanya itu saja, tepat di tanggal 28 Oktober ini juga diperingati sebagai bulan bahasa. Hal ini dikaitkan dengan alenia-3 dalam ikrar yang menyepakati bahwa bahasa Indonesia adalah sebagai persatuan, sejak tahun 1980, bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Bahasa.