ini adalah iklan oleh pihak ketiga
Gambar Ilustrasi curug sawer
Liburan adalah impian semua orang yang memiliki kesibukan dalam bekerja, belajar, maupun kesibukan lainnya. Namun kebanyakan orang yang super sibuk dengan aktivitas keseharian, memiliki waktu istirahat yang cukup pendek atau terbatas, misal nya dalam seminggu hanya 1 hari saja untuk jadwal libur/istirahat.
Nah di waktu yang cukup pendek tersebut, banyak orang berkeinginan untuk pergi liburan menikmati masa libur dari aktivitas sibuknya. Bukan hanya di rumah saja, namun berkeinginan untuk sekedar kemping, pergi ke kebun binatang, dan tempat wisata lainnya untuk melepas penat.
Sebelum masuk ke pembahasan trip kali ini, perkenalkan namaku Morki. Aku adalah seorang karyawan swasta yang sudah hampir 2 tahun tinggal di Tangerang Selatan.
Aktivitas keseharianku cukup sibuk, setiap hari harus disibukkan dengan pekerjaan. Jam kerja yang lumayan padat dari pagi hingga sore cukup melelahkan. Namun semua itu tidak terasa terlalu capek jika kita mensyukuri apa yang sudah menjadi jalan rejeki kita, intinya selagi masih ada kesempatan mendapatkan rejeki dari pekerjaan yang saat ini kita jalani, tetap disyukuri.
Nah kembali lagi ke trip ke Situgunung Sukabumi Jawa Barat yang aku lakukan pada 30 November 2021 lalu.
Perjalananku di mulai dari Bintaro Plaza menaiki bus pariwisata dari pukul 01.00 WIB. Sebelum berangkat aku sama sekali belum tidur dari sepulang kerja, jadi dalam perjalan aku hanya tidur saja.
Baca juga : Terlambat
Perjalanan cukup lumayan lama sekitar pukul 06.30 WIB baru sampai di tempat pemberhentian bus/terminal. Dari terminal, perjalanan dilanjut menggunakan jasa angkutan kota (angkot khusus pengantar wisatawan). Alasannya kenapa tidak menggunakan bus, karena medan yang cukup terjal, lika-liku dan menanjak.
Sekitar 15 menit perjalanan menggunakan angkot, akhirnya sampai juga di gerbang masuk Situgunung menuju Suspension Bridge. Sebenarnya tujuan trip ku kali ini yaitu Suspension Bridge dan Curug Sawer.
Inilah Foto di gerbang masuk
Perjalanan masuk bisa menggunakan kendaraan sampai di jembatan gantung (Suspension Bridge), namun kali ini aku memilih untuk berjalan kaki yang sedikit mendaki dengan jalan bebatuan. Seperti di tempat-tempat keramaian lainnya, sebelum masuk jalur menuju jembatan gantung, kita harus scan barcode PeduliLindungi terlebih dahulu.
Lanjut sekitar 10 menit perjalanan, sampailah di tempat pertunjukan/panggung teater untuk beristirahat sebentar dan menikmati welcome drink berupa teh hangat dan sanck pengganjal perut yaitu singkong dan pisang kukus yang masih hangat. Benar-benar nikmat, dicuaca yang dingin menikmati teh hangat dengan snack singkong serta pisang kukus yang masih hangat pula.
Setelah beberapa menit beristirahat, lanjut perjalanan menuju Suspension Bridge yang digadang merupakan jembatan gantung terpanjang yang berada di tengah hutan, di Asia Tenggara yang memiliki panjang 243 meter. Jembatan ini sendiri berada di ketinggian 161 meter dari permukaan tanah.
Dikutip dari situgunungbridge.com, jembatan ini pertama kali dibangun di pertengahan tahun 2017. Uniknya proses pembangunan jembatan ini dilakukan secara manual dengan melibatkan warga lokal dan tenaga ahli dari Bandung. Hebatnya lagi, meskipun tidak menggunakan alat berat, pembangunan jembatan ini selesai dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun, lebih tepatnya selama 4 bulan.
Nah setelah sekitar 15 menit berjalan, sampailah di pintu masuk jembatan gantung terpanjang se Asia Tenggara ini. Sebelum masuk, harus scan barcode yang ada di tiket yang sebelumnya sudah diberikan di gerbang masuk di awal. Setelah itu, baru akan diberikan pengaman untuk tali penghubung dari pinggang seperti tali pengaman panjat tebing. Gunanya diberikan tali pengaman yaitu untuk jaga-jaga bila terjadi hal yang tidak diinginkan atau misal takut dengan jembatan yang goyang ketika dilewati, bisa sambil menghubungkan tali pengaman ke besi jembatan yang sudah disediakan.
Sekitar 20 menit berswafoto di jembatan, lanjut ke seberang menuju air terjun Curug Sawer. Dalam perjalanan kita akan melewati glamping/penginapan yang memukau karena letaknya yang berada di tengah hutan.
Setelah melewati glamping, kita harus berjalan kaki dengan jalur yang terjal, berbatu, dan menurun sekitar 35 derajat. Kemudian setelah sampai di dasar, kita bisa beristirahat sebentar karena ada warung/tempat makan.
Tidak jauh dari tempat makan, sudah terdengar suara gemuruh air terjun yang ternyata berjarak sekitar 100 meter dan air terjun itu sangat menakjubkan. Dikutip dari sikidang.com, Curug Sawer ini memiliki ketinggian kurang lebih 20 meter, cukup menakjubkan bukan. Dari ketinggian tersebut, cipratan air hingga mencapai kurang lebih 40 meter dari titik jatuhnya air. Jadi dengan begitu ketika aku mendekat ke lokasi Curug nya benar-benar terasa hembusan angin yang di timbulkan oleh air terjun ini.
Di lokasi Curug Sawer ini juga ada spot untuk berfoto seperti jembatan kecil yang berdiri di atas sungai aliran dari air terjun tersebut. Benar-benar alam ciptaan tuhan yang begitu menakjubkan. kalian harus datang dan merasakan sendiri suasananya.
Penulis : Morki
Editor : media
Kenapa Harus Mematikan Ponsel 5 Menit Setiap Hari?
