ini adalah iklan oleh pihak ketiga
OPEC akan bertemu pada Kamis pekan ini di Wina, Austria untuk menentukan perpanjangan pembatasan produksi demi memangkas suplai minyak yang berlebih. (REUTERS/Sergei Karpukhin)
JAKARTA - Harga minyak ditutup menguat tipis pada perdagangan Selasa (23/5) waktu Amerika Serikat (AS) seiring kabar perpanjangan pembatasan produksi yang dilakukan oleh organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC).
Dikutip dari Reuters, OPEC akan bertemu pada Kamis pekan ini di Wina, Austria untuk menentukan perpanjangan pembatasan produksi demi memangkas suplai minyak yang berlebih. OPEC dan produsen lain termasik Rusia sebelumnya telah memangkas produksi sebesar 1,8 juta barel per hari pada paruh pertama 2017.
Arab Saudi, selaku pemimpin de facto OPEC, menginginkan pembatasan produksi diperpanjang selama sembilan bulan atau lebih lama dibanding rencana semula yaitu enam bulan agar harga minyak bisa berada di atas US$50 per barel.
Selain itu, dukungan untuk memperpanjang periode pemangkasan produksi juga muncul dari delegasi Ekuador, Aljazair, Meksiko, dan Kuwait. Bahkan, Menteri Perminyakan Kuwait Essam al-Marzouq mengatakan bahwa segala upaya perlu dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan di pasar minyak.
Hasilnya, harga minyak Brent ditutup menguat US$0,28 ke angka US$54,15 per barel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) meningkat US$0,34 ke angka US$51,47 per barel.
Sentimen OPEC ini memupuskan dampak pelemahan harga minyak setelah pemerintah AS berencana untuk melepas setengah dari cadangan minyak AS ke pasar.
Di awal sesi perdagangan, harga minyak sempat jatuh setelah Gedung Putih mengumumkan akan menjual persediaan minyak sebesar 688 juta barel dari 2018 hingga 2027 mendatang. Upaya itu ditempuh untuk meningkatkan pendapatan sebesar US$16,5 miliar dan menyeimbangkan anggaran pemerintah.
Namun, ada kemungkinan hal tersebut tidak akan disetujui Kongres AS di dalam bentuk proposal saat ini. Rencana yang ditawarkan pemerintah AS adalah menjual minyak dalam rentang waktu 10 tahun sehingga rata-rata penjualan minyak akan berada di bawah 100 ribu barel per hari.
(cnnindonesia)