ini adalah iklan oleh pihak ketiga
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau proyek jalan tol Batang-Semarang di Kalikangkung, Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Tambakaji, Semarang, Selasa (16/5). (Foto:ANTARAJATENG.COM/Wisnu Adhi N.)
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimistis jalan tol Batang-Semarang bisa digunakan secara fungsional untuk kendaraan pribadi pada arus mudik Lebaran 2017.
"Optimistis, targetnya H-10 bisa dilewati secara fungsional, kita optimalkan agar bisa selesai," katanya usai meninjau proyek jalan tol Batang-Semarang di Kalikangkung, Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Tambakaji, Semarang, Selasa.
Terkait dengan pembebasan lahan proyek jalan tol Batang-Semarang yang belum mencapai 100 persen, Ganjar meminta jajaran Badan Pertanahan Nasional segera menyelesaikannya.
"Untuk pembebasan lahan di jalan tol Batang-Semarang, saat ini sudah sekitar 94 persen dan hari ini, sejumlah 26 bidang lahan atau sekitar 1,3 hektare tanah senilai Rp36 miliar tengah dibayarkan kepada warga," ujarnya.
Orang nomor satu di Provinsi Jateng itu menyarankan agar dilakukan pendekatan pada pemilik lahan yang belum bersedia menerima ganti rugi pembebasan lahan karena jika melalui jalur hukum di pengadilan, biasanya harganya justru bisa di bawah penawaran sebelumnya.
Ganjar juga meminta jajaran BPN, Dinas Bina Marga Jateng, dan pengelola jalan tol untuk terus memberikan laporan mengenai perkembangan pembangunan jalan tol Batang-Semarang.
"Mereka (BPN, Dinas Bina Marga Jateng) laporan terus ke saya dan kita akan terus memantau `progressnya`, kadang saya, Pak Wagub, atau Kepala Dinas Bina Marga yang mengecek langsung," katanya.
Kepala Proyek Jalan Tol Batang-Semarang Seksi IV dan V Fatkhur Rozaq menambahkan perkembangan pembangunan fisik di seksi IV dan V sudah 30 persen, sedangkan secara keseluruhan dari Batang-Semarang baru 25 persen sehingga yang sudah bisa tembus untuk fungsionalisasi dari Brexit baru sampai Gringsing Kendal.
"Di seksi III dan IV karena lahannya belum bebas sepanjang 6 kilometer maka masih menunggu kepastian konsinyasi di pengadilan pada 20 Mei 2017, kalau bisa tembus ya dibangun, kalau tidak bisa ya keluar lewat Pantura," ujarnya. (ant)