ini adalah iklan oleh pihak ketiga
Pekerja membawa kardus berisi buku materi empat pilar antara lain UUD 1945, buku saku TAP MPR, dan buku pemasyarakatan UUD 1945 di Gedung MPR/DPR, Jakarta. Sebanyak 10.560 paket buku tersebut digunakan untuk menyosialisasikan empat pilar berbangsa dan bernegara. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan meminta pengelola sekolah tingkat atas agar selalu menanamkan empat pilar kebangsaan bagi para siswa-siswinya sebagai upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Akhir-akhir ini, Indonesia disuguhi dengan beragam masalah bangsa, seperti radikalisme dan disintegrasi bangsa. Persoalan itu menjadi pengingat agar empat pilar kebangsaan ditanamkan serta dipahami segenap elemen bangsa, termasuk para pelajar," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono di Semarang, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa pendidikan di masyarakat bertujuan mempersiapkan generasi muda menjadi penerus bangsa dalam membangun bangsa.
"Oleh karena itu, saya minta betul-betul pada guru SMA/SMK agar empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI itu ditanamkan pada anak-anak sejak dini," ujarnya.
Menurut dia, banyak inovasi yang bisa dilakukan para pendidik untuk menanamkan empat pilar kebangsaan tersebut.
Contohnya, bisa dengan cara berdoa bersama menurut agama dan keyakinan masing-masing sebelum dimulai kegiatan belajar mengajar.
Ia mengingatkan konsep dan rumusan awal Pancasila yang dikemukakan pertama kali oleh Presiden Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), prosesnya tidak mudah.
"Saat ini, generasi penerus tinggal menikmati dan melaksanakan saja agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga," katanya.
(Ant)