ini adalah iklan oleh pihak ketiga
CICIPI MEGONO: Pj Bupati Batang Siswolaksono mencicipi megono hasil kreasi warga Batang dalam Festival Megono di THR Kramat, Dracik, Batang, pada Jumat (19/5). (Foto: Humas Pemkab Batang)
BATANG, jejakpantura.com - Agar lebih dikenal masyarakat luas, Nasi Megono wajib masuk menu makanan hotel-hotel di Batang. Hal itu disampaikan langsung Pj Bupati Batang Siswolaksono dalam pembukaan Festival Megono di Taman Hiburan Rakyat (THR) Kramat Batang, Jumat (19/5).
"Penting untuk memasukkan megono dalam daftar menu, agar dikenal luas bahwa megono adalah Batang," tegasnya.
Masyarakat Batang memang begitu akrab dengan megono. Selain sederhana, hidangan rakyat itu juga kaya gizi dan menyehatkan. Terlebih, megono sudah ada di Batang sejak lama, menjadi warisan leluhur yang mendesak untuk dilestarikan. Agar tak lekang digilas berbagai sajian modern, hidangan yang terdiri dari urapan nangka muda itu harus terus diperkenalkan.
Dirinya berpikir, menu megono bisa terus dikembangkan. Tak menutup kemunkinan nantinya akan ada outlet-outlet yang khusus menjual nasi yang biasa disajikan bersanding dengan mendoan dan sambal tersebut.
PAMER PRODUK: Pj Bupati Batang Siswolaksono memamerkan jajanan yang juga merupakan camilan khas dari Kabupaten Batang (Foto: Humas Pemkab Batang)
"Diperlukan inovasi dan kreasi baru agar megono menjadi ciri khas. Di festival rasanya masih standar," ia menilai.
Namun, Siswo mengapresiasi para peserta festival yang sudah mulai kreatif dengan menambahkan topping ikan asin, wader, telur bebek, atau daging. Jika ada pembinaan dari pemerintah, tak menutup kemungkinan mereka akan lebih baik lagi.
Ia berjanji akan mendorong Dinas Pariwisata untuk membuat semacam pembinaan yang diagendakan rutin, karena megono punya potensi menjadi wisata kuliner.
"Ini (menjadikan megono wisata kuliner) butuh banyak melibatkan masayarakat dan ukm yang ada di Kabupaten Batang,” kata dia.
Setali tiga uang, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Bambang Suprianto, juga berharap megono yang menjadi ciri khas kota termuda di Jawa Tengah itu perlu terus dilestarikan.
"Makanan dari nangka muda ini banyak disukai masyarakat Kota Batang," ujarnya.
Bambang mengaku senang gelaran Festival Megono dilaksanakan di lokasi obyek wisata THR Kramat, Dracik, Batang. Bagi dia, THR telah menjadi telah menjadi tempat hiburan rakyat bagi warga Batang sejak tahun 1990-an.
"Bagus untuk membangkitkan kembali THR sebagai obyek wisata. Di sini ada banyak tanaman langka. Ada berbagai pengembangan juga, seperti kolam renang,” terangnya berpromosi.
Sebagai catatan, THR Kramat dalam beberapa tahun belakangan sempat terkesan mangkrak, sebelum kembali direvitalisasi baru-baru ini.
Keluar sebagai juara pertama dalam Festival Megono tersebut adalah Kelompok Sadrwisata Kecamatan Reban diikuti Pokdarwis Kecamatan Bawang di posisi kedua, dan Pokdarwis Kecamatan Subah menempati urutan ketiga. (gal)