ini adalah iklan oleh pihak ketiga
MIRIS, Kondom Bekas dan Bungkus Obat Berserakan di Rumah Dinas Baru Bupati Kendal (TRIBUNJATENG/DINI)
KENDAL - Kondisi rumah dinas (Rumdin) Bupati Kendal di Kelurahan Jetis, Kecamatan Kota Kendal kian memprihatinkan.
Bangunan mewah menelan anggaran Rp 15 miliar itu mangkrak dan kian rusak. Banyak ditemukan kondom bekas, bungkus obat batuk dan sampah berserakan.
Pantauan Tribun Jateng, rumah dinas bupati yang belum ditempati tersebut ditumbuhi rumput ilalang dan tidak terawat. Bahkan pagar di samping gerbang hilang.
Di teras dan pelataran rumah dinas terdapat puluhan bungkus obat batuk bekas berserakan.
Warga Jetis, Kasiyanto mengungkapkan rumah dinas tidak berpenghuni sering dibuat anak-anak muda berkumpul terutama saat malam hari.
Apalagi letak rumah dinas yang dibangun selama empat tahun tersebut berada di tengah sawah dan tidak ada penerangan.
"Kalau malam kan situ gelap banyak anak muda nongkrong, mabuk-mabukan bahkan pacaran. Kan tidak semestinya tempat situ dibuat mesum," ujar laki-laki yang bekerja sebagai petani tersebut, Rabu (24/5/2017).
Dia berharap bangunan mewah tersebut bisa digunakan untuk hal positif agar warga sekitar lebih nyaman dan aman.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kendal, Subarso, mengakui pihaknya sudah banyak mendapat laporan masyarakat banyaknya anak muda yang suka mabukan juga pacaran di rumah dinas tersebut.
Bahkan tidak hanya sampah bungkus obat batuk, seringkali ditemukan kondom bekas di sekitar bangunan tersebut.
"Saya sering gelar operasi di rumah dinas baru tersebut. Namun tiap datang pada kabur semua karena banyak celah untuk keluar apalagi kondisi sekitar juga gelap," paparnya.
Subarso akan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait agar rumah dinas bupati yang belum pernah ditempati tersebut tidak disalahgunakan.
Mendengar hal tersebut Sekda Kendal, Bambang Dwiyono akan memerintahkan Satpol PP untuk menempatkan petugas jaga di rumah dinas bupati baru tersebut.
Bupati Kendal Mirna Annisa memang tidak mau menempati rumah dinas yang baru. Dia memilih tinggal di rumah dinas lama di belakang pendopo Kabupaten Kendal.
Dengan alasan lokasi rumah dinas yang baru jauh dari pusat pemerintahan, sehingga menyulitkan koordinasi dengan pejabat.
Mirna mewacanakan memanfaatkan rumah dinas itu dibuat terbuka untuk kegiatan masyarakat, seperti seni dan budaya. “Silahkan saja untuk kegiatan kesenian atau komunitas di rumdin baru, " ujar Mirna.
(Tribunnews]